Basis data merupakan urat nadi sistem informasi. Peranananya dalam membentuk konsep laporan sangatlah penting yang membuat para pemakai dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan basis data yang efektif dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai jenis aplikasi
b. Memelihara data baik keakuratan maupun konsistensinya
c. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang disajikan dengan cepat
d. Memperkenalkan basis data untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai yang berkembang
e. Membolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya tentang data tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik
Ada tiga jenis pendekatan dalam organisasi basis data yang mengacu pada tinjauan pemakai, yakni:
1. Arsitektur Tingkat Konseptual
Dalam pendekatan ini, dikembangkan suatu model data konseptual tertentu yang menguraikan secara rinci model hubungan data antara entitas dan relasinya dalam Entity Relationship Diagram (ERD).
2. Arsitektur Tingkat Logis
Dalam pendekatan ini, dikembangkan rancangan basis data secara logis yakni hubungan sistematis antara data dengan segmen-segmennya.
3. Arsitektur Tingkat Fisik
Pendekatan ini mengacu pada bagaimana arsitektur basis data diakses secara langsung meliputi metode tertentu.
Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumber daya yang berupa manusia dan perlengkapan yang dirancang sedemikian rupa untuk menyajikan informasi keuangan dan data lainnya. Sehingga aspek pengelolaan basis data digunakan untuk kepentingan penyusunan informasi yang merupakan salah satu kegiatan utama yang mendukung terciptanya basis data tersebut.
Proses Basisdata SIA
Organisasi basis data untuk penyajian informasi akuntansi didasarkan dokumen sumber dan pendukung yang dikelompokkan dalam siklus pengolahan transaksi masing-masing. Pendekatan yang digunakan dalam organisasi database menggunakan prinsip kegiatan siklus pengolahan transaksi antara lain: siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi dan siklus keuangan.
Siklus Pemrosesan Transaksi
Kegiatan proses dalam siklus ini dapat diuraikan:
1. Identifikasi jenis transaksi yang dicatat
2. Arsipkan formulir transaksi dalam suatu arsip file
3. Identifikasikan jenis formulir/dokumen yang berkaitan
4. Tentukan hubungan antara setiap formulir tersebut
5. Identifikasikan isi dan bentuk laporan yang akan disajikan dengan tahapan berikut : buat file induk, perbaharui jurnal, perbaharui buku besar dan sajikan laporan keuangan atau laporan manajemen lainnya.
Model Basis Data Relasional
Fokus perancangan basis data adalah pada pengembangan sistem organisasi basis data yang berorientasi bagi kebutuhan para pemakai.
a. Desain Basis Data Konseptual
Desain database konseptual melibatkan penemuan dan analisis terhadap kebutuhan data organisasi. Perangkat utama yang digunakan dalam pembuatan sebuah model data adalah diagram relasi entitas.
b. Desain Basis Data Logis
Desain basis data ini merupakan pengembangan dari sudut pandang secara konseptual pemakai ke dalam tabel-tabel. Tabel-tabel ini pada akhirnya akan digunakan untuk mendeskripsikan basis data secara fisik bagi para pemakai akhir untuk pengambilan keputusan.
Desain basis data logis mempertimbangkan data dan formulir apa yang akan diolah sebagai proses yang sistematis dengan hubungan atribut dari kegiatan pengolahan transaksi sampai kepada pencatatan antara dokumen sumber dan dokumen pendukung. Selanjutnya dapat diberikan tinjauan secara sistematis sebagai berikut:
1. Menciptakan tabel yang tidak dinormalisasikan pada formulir
Pada tahap ini, formulir masih berupa form masukan yang masih sederhana sehingga perlu diatur lebih rapi. Pengumpulan dokumen ini dilakukan secara berkelompok.
2. Menentukan Relasi Antara Tabel-tabel
Spesifikasi relasi antar tabel perlu dilakukan atas dasar tiga jenis asosiasi data, yaitu : satudengan satu (1:1), satu-dengan-banyak (1:M) dan banyak-dengan-banyak (M:M).
3. Membuat Identifikasi Data
Identifikasi data merupakan kekayaan sebuah formulir yang berisi tentang material data yang akan ditampilkan dan diproses dalam sebuah formulir transaksi.
4. Membuat Relasi Antar Tabel
Sebelum kita menentukan hubungan relasi antar tabel yang merupakan hubungan item kunci antar formulir, kita terlebih dahulu menentukan kunci utama dari sebuah formulir.
5. Penempatan kunci-kunci asing dalam tabel
Setelah terbentuknya asosiasi antar tabel, maka tugas selanjutnya adalah menghubungkan nilai setiap kunci dalam setiap database relasional yang bersangkutan.
6. Membuat Normalisasi Tabel
Normaliasi merupakan bentuk transformasi tinjauan pemakai yang kompleks dimana data tersimpan ke dalam sekumpulan bagian struktur data yang kecil dan stabil.
Langkah-langkah Pemanfaatan Basis Data Relasional
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kembali database yang telah dirancang. Langkah-langkah ini antara lain:
a. Memilih sebuah relasi dari basis data
Langkah ini dilakukan dengan cara menjaga directory/tujuan pemakai sebagai memori bantuan.
b. Menggabungkan dua relasi secara bersamaan
Gabungan operasi ini dimaksudkan untuk mengambil dua relasi dan menempatkannya secara bersamaan untuk membuat relasi yang lebih besar.
c. Membangun kolom dari relasi
Kegiatan ini dilakukan dengan membangun relasi yang lebih kecil dengan hanya memilih atribut yang relevan dari relasi yang ada
d. Memilih baris dari relasi
Pemilihan baris akan membuat sebuah hubungan baru (yang lebih kecil) dengan mengekstrasi record yang berisi sebuah atribut yang bertemu syarat tertentu.
e. Membagi atribut yang baru
Langkah ini meliputi manipulasi data yang ada ditambah beberapa parameter tambahan (jika diperlukan) untuk memperoleh data baru. Kemudian, kolom baru dibuat untuk hasil relasi.
f. Memberi indeks atau mengurutkan baris
Pengindeksan merupakan susunan baris secara logika dalam sebuah relasi menurut beberapa kunci, sedangkan pengurutan merupakan penyusunan sebuah relasi secara fisik.
g. Menghitung total untuk menampilkan hitungan
Jika sub kelompok data yang tepat telah ditentukan dan baris relasi telah disusun maka total dan hasil hitungan dapat dilakukan.
h. Menampilkan data
Langkah terakhir dalam mendapatkan kembali data adalah presentasi yang ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan sebagainya.
Kepentingan Auditor terhadap Basis Data
Relasional
Teknik audit dengan komputer dimana perangkat lunak (software) mendasarkan pada proses transaksi dalam siklus akuntansi, akan terlihat bahwa terdapat hubungan yang seimbang diantara setiap penyimpanan data dengan entitas pengelolanya sehingga kita dapat mengamati adanya keluaran sebagai hasil dari proses pencatatan tersebut. Pengaruh basis data relasional terhadap model pemrograman yang diterapakan adalah:
a. Adanya proses yang logis dalam siklus
akuntansi khsusus pada akses data dan laporan, sehingga audit yang digunakan dapat ditelusuri karena proses audit berkebalikan dengan proses akuntansi
b. Hubungan relasi antar tabel melalui kunci-kunci
utama/primary keys, mencerminkan alur darimana laporan atau informasi akuntansi tercapai sehingga dengan pemahaman ini, analis dapat merancang dan menelusuri jejak dokumen transaksi sebagai bukti audit ke dalam posting pembukuan masing-masing.
TUGAS KELOMPOK MODUL 1
MEGA PERMATA SARI L2H009049
DESHA DIHASTA KP L2H009077
TANJUNG MAHARDIKA L2H009141
Sumbernya klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar